A. PENGERTIAN
BIOINFORMATIKA
Bioinformatikaberasal dari bahasa yaitu “bioinformatics”
yang artinya (ilmu yang mempelajari ) penerapan teknik komputasional untuk
mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan
metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan
masalah-masalah biologis, terutama
dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan
Bioinformatika merupakan ilmu terapan yang lahir dari
perkembangan teknologi informasi dibidang molekular. Pembahasan dibidang
bioinformatik ini tidak terlepas dari perkembangan biologi molekular modern,
salah satunya peningkatan pemahaman
manusia dalam bidang genomic yang terdapat dalam molekul DNA ( James, 2001 ).
Aprijani dan Elfaizi (2004) menyatakan bioinformatika merupakan kajian yang
memadukan disiplin biologi molekul, matematika dan teknonologi informasi (TI).
Ilmu ini didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisis untuk
menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi molekul. Biologi molekul sendiri
juga merupakan bidang interdisipliner, mempelajari kehidupan dalam level
molekul. Utama (2003) menyatakan bioinformatika didefenisikan sebagai aplikasi
dari alat komputasi dan analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan
data-data biologi. Ilmu ini merupakan ilmu baru yang yang merangkul berbagai
disiplin ilmu termasuk ilmu komputer, matematika dan fisika, biologi, dan ilmu
kedokteran, yang kesemuanya saling menunjang dan saling bermanfaat satu sama
lainnya ( Homan, 2000 ). Sedangkan menurut Tekaia (2004, dalam Aprijani dan
Elfaizi (2004) bioinformatika merupakan
metode matematika, statistik dan komputasi yang
bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah biologi dengan menggunakan
sekuen DNA dan asam amino dan informasi-informasi yang terkait dengannya (
Homan, 2000 ).
B. BIDANG YANG TERKAIT DENGAN BIOINFORMATIKA
1. Biophysics
Biofisika merupakan cabang ilmu yang menerapkan beberapa
ilmu atau teknik fisika untuk menerapakan ilmu biologi. Bioinformatika juga
tercipta berdasarkan analisis dan teknik yang ada di ilmu fisika. Maka dari itu
ilmu fisika juga diperlukan dalam biologi, termasuk pada bioinformatika
2. Computational Biology
Computational biology merupakan bagian dari Bioinformatika
(dalam arti yang paling luas) yang paling dekat dengan bidang Biologi umum
klasik. Fokus dari computational biology adalah gerak evolusi, populasi, dan
biologi
teoritis daripada biomedis dalam molekul dan sel.
3. Medical Informatics
Bidang medis memerlukan ilmu dan penerapannya
bioinformatika. Pengguannkan pada medical inforamatics, diterapakan seperti
analisis atau deagnosa suatu penyakit. Memprediksi berapa tingkat kecepatan
pertumbuhan penyakit. Informasi medis
juga dikodekan atau ditampilkan dalam bentuk algoritma. Dengan demikian maka
akan membantu dan memudahkan ilmu medis dalam perkembangan dan kemajuan bidang
ilmu medis. Biologi memegang peranan
yang besar dan keterkaitannya besar dengan ilmu medis.
4. Cheminformatics
Cheminformatics adalah bidang dalam kimia yang juga
menggunakan cara dalam biologi, sedangkan cara dalam kimia seperti kombinasi
dari sintesis kimia. Pada intinya digunakan dalam penemuan dan pembuatan
obat.
5. Genomics
Genomics adalah setiap usaha untuk menganalisa atau
membandingkan seluruh komplemen genetik dari satu spesies atau lebih. Secara
logis tentu saja mungkin untuk
membandingkan genom-genom dengan membandingkan kurang lebih suatu himpunan
bagian dari gen di dalam genom yang representatif.
6. Mathematical Biology
Mathematical Biology merupakan penerapan bidang ilmu biologi
di matematika. Pada matematika biologi sering menggunakan ilmu biologi yang di
analisis secara matematika, baik mengggunakan algoritma, menggunakan statistic,
menggunakan grafik, yang tujuannya adalah untuk mempermudah pembacaan data.
Mathematical Biology sering digunakan untuk aplikasi
software. Dengan Mathematical Biology, sebagai missal menggunakan software
dengan analisis matematika dan diterapkannya pada biologi. Missal seperti
pembuatan software klasifikasi tumbuhan ataupun klasifikasi hewan pada
taksonomi tumbuhan dan taksonomi hewan. Dengan menggunakan prinsip matematika
yaitu teori permutasi.
7. Proteomics
Merupakan studi biologi yang lebih mendalami pada struktur
dan fungsi dari protein. Protein merupakan senyawa organic yang penting untuk
metabolisme sel. Protein memiliki peranan penting dan dapat dikatakan senyawa
terbanyak yang dibutuhkan oleh makluk hidup. Misalnya protein yang berupa asam
nukleat sebagai bahan pennyusun DNA, DNA merupakan materi genetic pada suatu
makluk hidup.
8. Pharmacogenomics
Pharmacogenomics merupakan bidang studi yang menganalisis
bagaimana respon atau efek obat-obatan terhadap seseorang. Pharmacogenomics
merupakan kombinasi dari bidang ilmu farmakologi dan genomic. Ini semua juga
diguakan teknik sekuen DNA dan sejuen DNA sendiri digunakan untuk analisis DNA.
C. BEBERAPA
APLIKASI BIOINFORMATIKA
1.Transformasi sekuen menjadi informasi genetik.
Intinya adalah menjual data, dalam bentuk gen komplit, atau
fragmen, yang dapat digunakan oleh pihak lain untuk mencari potensi terhadap
gen tersebut.
2.Pasien sebagai komoditas
Pasien dengan kecenderungan terhadap penyakit tertentu dapat
diketahui, sehingga mudah sekali bagi perusahaan oba untuk menawarkan
produknya.
3.Mencari potensi gen
Potensi dari sebuah gen sangat beragam, bergantung pada
ekspresi gen tersebut. Aplikasi lebih lanjut dapat berupa transgenik, terapi
genetik, atau berbagai rekayasa dan pemanfaatan geneik lainnya. Permasalahan
dan tantangan yang dihadapi.
Demikian Penjelasan tentang bioinformatika kurang lebihnya
saya mohon maaf.
Refensi:
https://davidbatax.wordpress.com/2014/04/29/pengertian-bioinformatika/
http://www.academia.edu/8108453/Pengenalan_Bioinformatika